Rabu, 03 Agustus 2011

BEHAVIORISTIK vs KONSTRUKTIVISTIK

MENCARI PARADIGMA BARU
PEMECAHAN MASALAH BELAJAR
Dari Keteraturan Menuju Kesemrawutan
Membandingkan Teori Belajar Behavioristik dan Konstruktivistik
A.    Teori Belajar Behavioristik
Dalam teori ini belajar merupakan transformasi pengetahuan baru yang diberikan dari pengajar dan diterima sama oleh si belajar. Mulai dari apa yang dimaksud dengan belajar dan proses pembelajaran, Penataan Lingkungan, Tujuan Pembelajaran, menerapkan Strategi Pembelajaran hingga pemberian Evaluasi. Oleh karenanya, segala aktivitas kegiatan belajar dan pembelajaran berpusat pada pengajar sehingga muncul yang dinamakan keseragaman yang teratur.
HIRARKIE TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK

B.     Teori Belajar Konstruktivistik
Teori belajar konstruktivistik menghendaki prakarsa belajar muncul dari si belajar dalam pemaknaan informasi pengetahuan baru melalui pengalaman kongkrit, bebas, proses dan hasil belajarnya ditentukan siswa melalui strategi yang dipakai. Pengajar sebagai fasilitator yang dinamis berusaha mengelola belajar dan proses pembelajaran, Penataan Lingkungan, Tujuan Pembelajaran, menerapkan Strategi Pembelajaran hingga pemberian Evaluasi. Dengan demikian keberhasilan akan selalu menghampiri si belajar, karena  segala aktivitas kegiatan belajar dan pembelajaran berpusat pada si belajar, sehingga muncul yang dinamakan keberagaman yang semrawut.  


TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISTIK

SELAMAT DATANG PARADIGMA BARU.
Teori dan konsep Konstruktivistik sebagai tatanan baru telah mewakili paradigma dalam belajar dan pembelajaran, karena apa, di dalamnya menunjukkan perilaku yang khas.Anak sebagai si belajar secara mandiri baik fisik, emosional maupun mental mau dan mampu mengaktualisasikan dirinya. Anak memperoleh pengalaman-pengalaman pengetahuan baru sesuai ide cemerlang dan pola laku hebatnya. Dalam proses pembelajaran, pengajar harus yakin bahwa si belajar dapat memperoleh dan memiliki pengalaman-pengalaman baru karena adanya kesempatan untuk itu. Maka dari itu pengajar perlu menciptakan suasana yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang dan memotivasi dalam menanamkan nilai, membekali ilmu pengetahuan dan keterampilan.
Anak sebagai si belajar mampu mengembangkan prakarsanya, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik dan psikologis.
Demikianlah dua teori Belajar di atas sepertinya bagai dua sisi mata uang yang memiliki karakteristik yang khas dan masing-masing membawa kelebihan bagi penganutnya. Dalam diri keduanya tertanam bahwa paradigma keteraturan yang dilandasi oleh teori dan konsep behavioristik, sedangkan paradigma kesemrawutan dilandasi oleh teori dan konsep konstruktivistik (Brooks dan Brooks, 1993: Marzano, Pickering, dan McTighe, 1993).

@ made by Soekardi Arif Widijanto 
tugas LANDASAN PENDIDIKAN & PEMBELAJARAN (Bapak Prof. Dr. I Nyoman Sudana Degeng, M.Pd)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar