YANG SEDANG MELAKSANAKAN PRAKERIN TAHUN PELAJARAN 2017 - 2018.
Namun
parahnya, penyampaian atas penolakan kunjungan itu dilakukan melalui staf
maskapai penerbangan Emirates kepada Jenderal Gatot pada saat ia dan rombongan
sudah siap berangkat di Bandara Soekarno Hatta. Entah mimpi apa Jenderal
Gatot, karena tidak ada yang bermasalah terkait dengan administrasi kunjungan
Jenderal Gatot, karena ia sudah memegang visa kunjungan dan mendapatkan surat
undangan resmi dari Kepala Staf Gabungan Bersenjata AS. Maka, sungguh pantas jika kita pun ikut geram dan
jengkel, karena seorang pejabat negara yang sedang menjalankan tugas resmi dari
Presiden RI mendapat perlakuan yang semena-mena.
A. ULANGAN HARIAN 3 (SISTEM HUKUM DAN PERADILAN DI INDONESIA)
NO
|
SOAL
|
PETUNJUK
|
1
|
Anda diminta untuk menggambar denah posisi pelaksanaan/ proses
pengadilan di pengadilan negeri (Diposting 6 Nopember 2017)
|
- Berlaku
untuk peserta didik yang memiliki No. Absen Ganjil
- Tulis
Nama Lengkap, No. Absen dan Kelas
- Dikumpulkan
Tanggal 20 Nopember 2017
- Penilaian:
a.
95 = Bila jawaban benar dan tepat (Tepat waktu
pada tanggal tersebut di atas)
b.
85 = Bila jawaban benar dan tidak tepat (Tepat
waktu pada tanggal tersebut di atas)
c.
75 = Bila jawaban benar dan tepat (Tidak tepat
waktu pada tanggal tersebut di atas)
d.
65 = Bila jawaban benar dan tidak tepat (Tidak
tepat waktu pada tanggal tersebut di atas)
-
Jawaban bisa melalui email: ambixesawe1971@gmail.com atau WA
082260061971
|
2
|
Anda diminta untuk menggambar bagan sistem peradilan di Negara RI (Diposting
6 Nopember 2017)
|
- Berlaku
untuk peserta didik yang memiliki No. Absen Genap
- Dikumpulkan
Tanggal 20 Nopember 2017
- Penilaian:
e.
95 = Bila jawaban benar dan tepat (Tepat waktu
pada tanggal tersebut di atas)
f.
85 = Bila jawaban benar dan tidak tepat (Tepat
waktu pada tanggal tersebut di atas)
g.
75 = Bila jawaban benar dan tepat (Tidak tepat
waktu pada tanggal tersebut di atas)
h.
65 = Bila jawaban benar dan tidak tepat (Tidak
tepat waktu pada tanggal tersebut di atas)
-
Jawaban bisa melalui email: ambixesawe1971@gmail.com atau WA
082260061971
|
B. ULANGAN HARIAN 4
(DINAMIKA PERAN INDONESIA DALAM PERDAMAIAN DUNIA)
INSIDEN PENOLAKAN JENDERAL GATOT
OLEH AS DAN JALAN MEMULIHKAN
CURIGA
"KAMI Tidak Takut Amerika,
Bravo TNI!", begitu bunyi spanduk yang terpampang di sekitar Stasiun
Gambir, hanya beberapa ratus meter dari Kedutaan Besar Amerika Serikat dan
Markas Besar Kostrad. Protes itu terkait dengan penolakan kunjungan Panglima TNI JenderalGatot Nurmantyo ke Washington DC Amerika
Serikat pada Sabtu 21 Oktober 2017. Alasan penolakan itu sampai saat ini tidak
jelas. Kedutaan Besar AS melalui wakil duta besar telah menyampaikan permohonan
maaf dan menyesalkan peristiwa tersebut.
Mereka juga berjanji akan memfasilitasi
dan menerima dengan hangat kunjungan Panglima TNI. Namun, alasan dan latar
belakang penolakan itu tidak disinggung oleh Kedubes AS. Sebagaimana informasi
yang beredar, penolakan dikeluarkan oleh Custom dan Border Protection Agency
AS, sebuah badan di AS yang punya otoritas untuk mengizinkan atau bahkan
melarang seseorang datang ke AS. Tugas pokok badan itu adalah melindungi warga
AS dari berbagai ancaman, baik manusia atau barang-barang berbahaya seperti
persenjataan.
Menteri Luar Negeri Retno
Marsudi menyampaikan bahwa ia telah bisa menerima permohonan maaf dan
penyesalan yang disampaikan Kedubes AS. Namun, tegas Retno, itu belum cukup,
karena pemerintah memerlukan penjelasan resmi alasan perlakuan yang dialami
Jenderal Gatot. Seharusnya,
Jenderal Gatot akan menghadiri Konferensi Para Kepala/Panglima
Militer/Pertahanan tentang Kounter Terorisme Ekstrim di Washington DC pada
23-24 Oktober 2017. Kehadirannya amat ditunggu oleh pengundang, yaitu Kepala
Staf Gabungan bersenjata AS Jenderal Joseph E Dunford.
Pertemuan tersebut sangat strategis bagi
kedua negara yang berkomitmen bekerjasama memerangi terorisme yang telah
menjadi ancaman global. Dengan adanya pertemuan itu, Indonesia akan berbagi
pendekatan dan pengalaman dalam menghadapi terorisme. Kerjasama itu di antaranya antara latihan gabungan antara Pasukan
Marinir kedua negara di Pulau Jawa pada September 2017. Demikian juga kerjasama
dalam memerangi berbagai bentuk ancaman terorisme.
Di tengah hangatnya kerjasama kedua negara
itu, sungguh pantas jika insiden yang dialami oleh Jenderal Gatot menjadi
"kerikil tajam" bagi hubungan bilateral dan diplomatik kedua negara.
Kita masih menunggu investigasi mendalam
atas insiden yang berdampak bagi hubungan kedua negara ini, yaitu penjelasan
yang terbuka dan transparan atas apa yang sebenarnya terjadi dan bagaimana
langkah pemulihannya.
Apa yang sebenarnya terjadi, apakah murni
persoalan administrasi, koordinasi, sistem, ataukah alasan lain?
Namun
yang pasti, langkah yang diambil oleh Pemerintah AS haruslah cepat agar masalah
ini menjadi clear sehingga
martabat Panglima TNI, institusi TNI, dan Pemerintah RI, terpulihkan dan
dihormati, serta segala kecurigaan bisa dibuang jauh-jauh. Sebagai
negara yang berdaulat penuh dan dilindungi oleh hukum internasional yang
mengatur tata hubungan dan pergaulan global, Pemerintah RI harus mampu menjaga
harkat dan martabatnya. Menjelaskan alasan penolakan AS secara gamblang, justru akan membantu
Indonesia untuk memahami posisi AS dan pada akhirnya bisa memakluminya.
Mengubur dalam-dalam terkait alasan AS, justru menyumbat kran informasi yang
bisa berpotensi memelihara benih-benih saling curiga dan rasa benci. Tak ada
jalan lain kecuali transparan saja.
http://nasional.kompas.com/read/2017/10/27/20060541/insiden-penolakan-jenderal-gatot-oleh-as-dan-jalan-memulihkan-curiga. ONLINE 08:21 - Senin, 06/11/2017
Anda
diminta untuk memberikan pejelasan berkaitan dengan konteks berita di atas:
1.
Apa
yang anda ketahui terhadap peristiwa tersebut di atas bila dikaitkan dengan
konsep hubungan antar bangsa?
2.
Apa
yang menjadi faktor penyebab terjadi peristiwa tersebut di atas?
3.
Bagaimana
upaya penyelesaian yang dilakukan oleh kedua belah pihak?
Petunjuk:
a. Tulis Nama Lengkap, No. Absen dan Kelas
b. Jawaban dikumpulkan tanggal 2 Desember 2017
c. Jawaban bisa melalui email ambixesawe1971@gmail.com
d. Penilaian:
90 = Bila tepat waktu mengumpulkan
75 = Bila mengumpulkan melebihi batas yang ditetapkan (1 minggu dari batas pengumpulan)
60 = Bila mengumpulkan melebihi batas yang ditetapkan (2 minggu dari batas pengumpulan)
C. ULANGAN HARIAN 5 (MEWASPADAI ANCAMAN TERHADAP NKRI)
Ancaman terhadap NKRI bisa datang dari dalam negeri maupun luar negeri. Untuk dewasa ini, bentuk ancaman yang telah menjadi Trending Topic di tanah air adalah BAHAYA TERORISME - PAHAM RADIKALISME & BAHAYA NARKOBA.
Anda sebagai Warga Negara Indonesia yang hidup dan berpijak di tanah air ibu pertiwi ini dengan status yang melekat sebagai Peserta Didik SMK Negeri 3 Malang.
Anda diminta untuk memberikan penjelasan singkat dan relevan berkaitan dengan pernyataan singkat di atas:
1. Ancaman manakah yang lebih berbahaya dengan kapasitas sebagai Peserta Didik?
2. Bagaimanakah upaya yang anda tempuh untuk menghancurkan ancaman tersebut?
Petunjuk:
a. Tulis Nama Lengkap, No. Absen dan Kelas
b. Jawaban dikumpulkan tanggal 9 Desember 2017
c. Jawaban bisa melalui email ambixesawe1971@gmail.com
d. Penilaian:
90 = Bila tepat waktu mengumpulkan
75 = Bila mengumpulkan melebihi batas yang ditetapkan (1 minggu dari batas pengumpulan)
60 = Bila mengumpulkan melebihi batas yang ditetapkan (2 minggu dari batas pengumpulan)
Selamat
Mengerjakan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar